Wisata Kota Malang dan Batu Yang Mulai Berbenah

Dari kecil saya selalu mendengar jika kota malang adalah salah satu destinasi favorit untuk berlibur. Saya sendiri pernah kesana ketika saya masih SD. Dan waktu itu saya mendapati jika kota itu biasa saja. Entah karena saya yang kurang memperhatikan, atau memang karena waktu itu kota itu belum sama sekali tertata seperti sekarang. 

Wisata Batu Secret Zoo Malang

Saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi kota tersebut beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan travel itu, saya cukup terkesan dengan perkembangan kota Malang dan Batu. Kota tersebut seolah memang telah bertransformasi dari sebuah kota kecil yang biasa saja, menjadi sebuah resort yang menarik untuk didatangi. Selain penataan kotanya baik, resort wisatanya bukan lagi kelas lokal. Dari mulai museum angkut, batu night festival, hingga Jawa Timur Park 1 hingga 3.

Ini yang menarik, wisata di kota Malang - Batu tidak lagi berorientasi kepada wisatawan lokal saja. Museum angkut misalnya, mempunyai koleksi kendaraan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, bahkan di dunia. Ketika saya dan keluarga berkunjung ke sana, hanya untuk mengitari keseluruhan wahana saja membutuhkan waktu yang cukup lama. Itu belum termasuk dengan menaiki beberapa wahana yang tersedia di sana. 

Suasana Museum Angkut Batu Malang

Lain museum angkut, lain halnya dengan Jatim Park. Jatim Park 2 misalnya, terdapat 3 wahana besar mulai dari museum satwa, batu secret zoo, dan eco green park. Ketiganya merupakan wahana edukasi yang cukup besar, dan nyaris mustahil dijelajahi dalam waktu satu hari penuh.

Suasana Coba Puteri Batu Malang

Mengapa saya berkata jika wahana-wahana tersebut sudah bertaraf internasional, dan bukan lagi hanya mengacu kepada wisatawan lokal?

Di sini saya tidak menyatakan jika taraf internasional itu jauh lebih baik daripada lokal. Namun yang ingin saya kemukakan adalah standar penataan, kebersihan, dan juga kenyamanan sangat diperhatikan di sini. Traveler dari manca-negara-pun saya rasa akan paham benar jika wahana-wahana wisata tersebut tidak kalah dengan wahana wisata di tempat lain. Katakanlah Universal Studio yang ada di Singapore. 

Sebagai contoh saja, Batu Secret Zoo mempunyai penataan yang luar biasa dan kebersihan yang jauh lebih dibandingkan dengan kebun binatang lain di Indonesia. Padahal secara tiket masuk, harganya tidak jauh berbeda. Koleksi hewan yang ada di sana juga tidak bisa dikatakan sedikit. Dan pentaan tempatnya saya anggap luar biasa. Batu Secret Zoo barangkali adalah satu-satunya kebun binatang bertingkat di Indonesia. Di beberapa lokasi bahkan mencapai 4 tingkat tingginya. Variasi hewan juga baik, karena tidak hanya melulu hewan darat yang ada, hewan akuatik pun cukup banyak koleksinya.

Wisata lain yang cukup murah seperti Batu Night Festival juga tidak kalah menarik. Meskipun secara kelas, BNS sedikit kalah dibandingan dengan Jatim Park maupun wahana lain seperti museum angkut. Yah, tapi semua tempat saya perhatikan selalu dipenuhi oleh wisatawan.

Ada juga wisata-wisata Alam seperti Air Terjun atau yang oleh masyarakat lokal disebut dengan Coban. Ada mulai dari Coban Putri, Coban Rais, Coban Rondo, dan lain sebagainya. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Misal di satu lokasi, wisatanya masih sangat asri dan dekat dengan alam, sedangkan di tempat lain, wisatanya sudah menjurus pada outbond dan petualangan. 

Sekarang, apa kekurangan Kota Malang dan Batu yang mungkin masih perlu ditingkatkan lagi?

Seperti kota-kota Indonesia pada umumnya, Batu dan Malang belum terlalu ramah untuk traveler non driver. Angkutan umum yang menghubungkan antara satu wahana wisata dengan wahana lain masih kurang atau malah tidak ada sama sekali. Transportasi dari pintu gerbang utama wisatawan dan traveler seperti airport dan stasiun kereta api juga masih minim. Ini barangkali adalah salah satu penyakit kota-kota di Indonesia. Bahkan pusat wisata seperti Bali-pun mengalami masalah yang sama. Jika ingin wisatawan dan traveler nyaman dengan pariwisata Indonesia, perbaikan terhadap transportasi umum wajib dilakukan. 

Ditulis oleh: Anindita Saktiaji

Kategori Travel, Opini, Wisata